Gudang Ilmu

Jumat, 18 September 2015

Manajemen Sumber Daya Manusia : Hakikat dan Tantangan MSDM



HAKEKAT DAN TANTANGAN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
SERTA PENTINGNYA MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN
Dosen Pengampu : M. AKNAN, M.Pd.I
Disusun Oleh :
Kelompok 1 : 
1.            RINO PURNOMO 
2.            ALI IKHWAN


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AS-SHIDDIQIYAH
LUBUK SEBERUK KECAMATAN LEMPUING JAYA
TAHUN AKADEMIK 2015/2016



HAKEKAT DAN TANTANGAN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
SERTA PENTINGNYA MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
    A.            Latar Belakang Masalah
Salah satu sumber daya yang penting dalam manajemen adalah sumber daya manusia atau human resources. Pentingnya sumber daya manusia ini, perlu disadari oleh semua tingkatan manajemen termasuk juga manajemen pendidikan Islam. Bagaimanapun majunya teknologi saat ini, namun faktor manusia tetap memegang peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi. Bahkan dapat dikatakan bahwa manajemen itu pada hakikatnya adalah manajemen sumber daya manusia atau manajemen sumber daya manusia adalah identik dengan manajemen itu sendiri.
Berhasil dan tidaknya sebuah tujuan didalam bidang apapun termasuk dalam bidang pendidikan islam maka disitu terkait erat dengan faktor sumber daya manusia yang ada dalam pengelolaan kerja pendidikan islam. Sumber daya manusia merupakan salah satu parameter sentral didalam dunia kerja, disamping faktor pendukung yang lain seperti teknologi, organisasi dan lain sebagainya.
     B.            Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Terdapat banyak pengertian dari manajemen diantaranya adalah sebagai berikut :
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.[1]
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen ini terdiri dari enam (6 M) unsur yaitu ; men, money, method, materials, machines, dan market.[2]
Pengertian lain dari manajemen menyebutkan bahwa manajemen pada dasarnya merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan.[3]
Telah disebutkan di atas beberapa pengertian dari manajemen dan dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa manajemen adalah suatu ilmu dalam mengatur proses pemanfaatan, pengembangan sumber daya baik sumber daya manusia atau lainya yang ada untuk mencapai sebuah tujuan yang telah ditentukan.
Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi baik secara fisik maupun non fisik sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya[4]
Manajemen Sumber daya manusia sendiri adalah bagian dari bidang manajemen yang bahasanya khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan maupun lembaga.
Lalu bagaimana hakikat dari manajemen sumber daya manusia ? ada beberapa definisi manajemen sumber daya manusia menurut para ahli diantaranya sebagai berikut :
Boone & Kurtz, manajemen sumber daya manusia adalah fungsi untuk menarik, mengembangkan dan mempertahankan karyawan yang memiliki kualifikasi untuk melaksanakan aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuantujuan organisasi.[5]
Simamora, manajemen sumber daya manusia (human resources management) adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok karyawan.[6]
Drs. Malayu S.P. Hasibuan menyebutkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Edwin B. Flippo menyatakan Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan, pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi, dan masyarakat.[7]
Dari sejumlah definisi yang diungkapkan di atas manajemen sumber daya manusia dapat di artikan sebagai pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi yang mencakup; penerimaan, penggunaan, pengembangan dan pemeliharaan sumber daya manusia yang ada untuk terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Dalam melakukan kegiatan MSDM tidak hanya bagaimana seseorang pimpinan mengetahui potensi pegawainya, namun lebih pada bagaimana seorang pemimpin mendesain sebuah formulasi tertentu dalam mengaplikasikan para sumber daya pegawai yang ada sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Yakni menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.[8]
     C.            Komponen Manajemen Sumber Daya
Komponen Manajemen sumber daya manusia dalam hal ini tenaga kerja manusia pada dassarnya dapat dibedakan sebagai berikut.
1.      Pengusaha
Pengusaha adalah setiap orang yang menginvestasikan modalnya untuk memperoleh pendapatan dan besarnya pendapata itu tidak menentu tergangtung pada laba yang dicapai perusahaan itu.
2.      Karyawan
Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa keikut sertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Karyawan dapat berperan aktif dalam menetapkan rencana, system, proses, dan tujuan yang ingin dicapai.
Lalu siapakah sebenarnya yang disebut karyawan itu ?
Karyawan adalah penjual jasa (pikiran dan tenaga) dan mendapatkan kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu. Mereka wajib dan terikat untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan dan berhak memperoleh kompensasi sesuai perjanjian. Posisi karyawan dalam suatu perusahaan dibedakan atas karyawan oprasional dan karyawan manajerial (pimpinan).
a.       Karyawan oprasional
Karyawan oprasioal adalah setiap orang yang secara langsung harus mengerjakan sendiri pekerjaanya sesuai dengan perintah atasan.
b.      Karyawan manajerial
Karyawan manajerial adalah setiap orang yang berhak memerintah bawahanya untuk mengerjakan sebagian pekerjaanya dan dikerjakan sesuai dengan perintah. Mereka mencapai tujuanya melalui kegiatan-kegiatan orang lain. Karyawan manajerial ini dibedakan atas manajer lini dan manajer staf.
                                                     1)            Manajer lini. Manajer lini adalah seorang pemimpin yang mempunyai wewenang lini (line authory), berhak dan bertanggung jawab langsung merealisasi tujuan perusahaan.
                                                     2)            Manajer staf. Manajer staf adalah pemimpin yang mempunyai wewenang staf (staff autjory) yang hanya berhak memberikan saran dan pelayanan untuk memperlancar penyelesaian tugas-tugas manager lini.[9]
3.      Pemimpin atau Manajer
Pemimpin adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan.[10] Kepemimpinan adalah gaya seorang pemimpin mempengaruhi bawahanya, agar mau bkerja sama dan bekerja efektif sesuai dengan perintahnya.
Setiap pemimpin atau manajer adalah termasuk manajer personalia, karena tugasnya mengatur personel yang menjadi bawahanya. Berikut ini dua pendapat yang membedakan manajer lini dan manajer personalia.[11]
Pertama menurut pendapat E.L. Trist yang menyatakan bahwa manajer lini dalam memimpin perusahaan dengan pendekatan social system dan technical system atau pendekatan sistem sosioteknik, agar interaksi atasan dan bawahan harmonis dalam mewujudkan hasil yang maksimal.
Kedua menurut pendapat Chester I. Barnard yang menyatakan bahwa manajer personalia pendekatanya hanya dengan sistem kerja sama sosial atau cooperative social system approach, sebab dalam pelaksanaan tugas-tugasnya tidak menyangkut metode kerja, mesin-mesin dan equipment,  karena dia tidak merealisasi tujuan perusahaan secara langsung.

    D.            Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan langsung dengan mewujudkan hasil tertentu melalui kegiatan orang-orang. Hal ini berarti bahwa sumber daya manusia berperan penting dan dominan dalam manajemen.[12]
Dalam menjalankan fungsi manajemen untuk mewujudkan hasil tertentu manajemen sumber daya manusia berperan mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang mencakup masalah-masalah sebagai berikut.
                         1.            Menetapkan jumlah, kualitas,dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job specipication, job requirement, dan job evaluation.
                         2.            Menetapkan program penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man in the right place and the right man in the right job.
                         3.            Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian.
                         4.            Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia yang akan datang.
                         5.            Memperkirakan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.
                         6.            Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahaan-perusahaan sejenis.
                         7.            Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
                         8.            Melaksanakan pendidikan, pelatihan dan penilaian prestasi karyawan.
                         9.            Mengatur mutasi karyawan baik vertical maupun horizontal.
                     10.            Mengatur pension, pemberhentian dan pesangonnya.[13]
Dalam mewujudkan sebuah tujuan dibutuhkan tenaga kerja yang bagus, baik dari segi keterampilan maupun prilaku. Disini peranan manajemen sumber daya manusia sangat menentukan bagi terwujudya sebuah tujuan, namun untuk memimpin unsur manusia ini sangat sulit dan rumit.



     E.            Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia
Perkembangan manajemen sumber daya manusia didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan dan tuntutan daya saing produksi barang dan jasa yan dihasilkan.
Dalam perkembanganya, para ahli abad ke-20 mengembangkan manajemen sumber daya manusia menjadi suatu bidang studi yang khusus mempelajari peranan dan hubungan manusia dalam mencapai tujuan organisasi.
Selain didorong oleh beberapa hal di atas, perkembangan manajemen sumber daya manusia juga didorong oleh masalah-masalah ekonomis, politis dan sosial.
Masalah ekonomis meliputi hal-hal berikut.
                         1.            Semakin terbatasnya faktor-faktor produksi menuntuk agar sumber daya manusia dapat bekerja lebih efektif dam efisien.
                         2.            Semakin disadari bahwa sumber daya manusia paling berperan dalam mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
                         3.            Karyawan akan meningkatkan moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerjanya jika kepuasan diperolehnya dari pekerjaanya.
                         4.            Terjadinya persaingan yang tajam untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas di antara perusahaan.
                         5.            Para karyawan semakin menuntut keamanan ekonominya pada masa depan.
Masalah masalah politis meliputi hal-hal berikut.
                         1.            Hak asasi manusia semakin mendapat perhatian dan kerja paksa tidak diperkenankan lagi.
                         2.            Organisasi buruh semakin banyak dan semakin kuat mengharuskan perhatian yang lebih baik terhadap sumber daya manusia.
                         3.            Campur tangan pemerintah dalam mengatur perburuhan semakin banyak.
                         4.            Adanya kesamaan hak dan keadilan dalam memperoleh kesempatan kerja.
                         5.            Emansipasi wanita yang menuntut kesamaan hak dalam memperoleh pekerjaan.
Masalah-masalah sosial meliputi hal-hal berikut.
                         1.            Timbulnya pergeseran nilai di dalam masyarakat akibat pendidikan dan kemajuan teknologi.
                         2.            Berkurangnya rasa kebanggaan terhadap hasil pekerjaan, akibat adanya spesialisasi pekerjaan yang mendetail.
                         3.            Semakin banyak pekerja wanita yang karena kodratnya perlu pengaturan dengan perundang-undangan.
                         4.            Kebutuhan manusia yang semakin beraneka ragam, material dan non material yang harus dipenuhi oleh perusahaan.[14]
Tantangan yang akan dihadapi oleh sumber daya manusia di era kompetitif
Ada delapan tantangan yang akan dihadapi oleh sumber daya manusia di era kompetitif Menurut Dave Ulrich :
1.      Tantangan Globalisasi
2.      Tantangan Persaingan Jaringan Bisnis dan Pelayanan SDM
3.      Tantangan Upaya menciptakan keuntungan melalui pertumbuhan dan efisiensi biaya
4.      Tantangan konsentrasi ke kapabilitas
5.      Tantangan Perubahan, Perubahan, dan beberapa perubahan
6.      Tantangan Teknologi
7.      Tantangan Ketahanan, Daya Tarik, Pengukuran, dan Kompetensi serta Modal Intelektual
8.      Tantangan Perubahan, bukan hanya Transformasi.[15]

     F.            Metode Pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam mempelajari manajemen sumber daya manusia ada tiga pendekatan yang dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut :
1.      Pendekatan Mekanis
Mekanisasi (otomatisasi) adalah mengganti peranan tenaga kerja manusia dengan tenaga kerja mesin untuk melakukan pekerjaan. Penggantian ini didasarkan pada kepada pertimbangan ekonomis, kemanusiaan, efektivitas dan kemampuan yang lebih besar dan lebih baik.
Pendekatan mekanis ini menitikberatkan analisisnya kepada spesialisasi,efektivitas, standardisasi, dan memperlakukan karyawan sama dengan mesin.Spesialisasi semakin mendalam dan pembagian kerja semakin mendetail sebagaiakibat perkembangan perusahaan dan kemajuan teknologi canggih. Dalam hal iniseorang pekerja hanya mengerjakan satu jenis pekerjaan saja.
Pendekatan mekanis ini akan mengakibatkan timbulnya masalah-masalah berikut.
a.       Pengangguran teknologis.
b.      Keamanan ekonomis.
c.       Organisasi buruh.
d.      Kebanggaan dalam pekerjaan.
                                      1)            Pengangguran Teknologis
Mekanisasi berarti bahwa pekerjaan yang dilaksanakan dengan metode padat karya (labor intensive) menjadi metode utama modal (capital intensive).Penggantian metode kerja ini akan mengakibatkan banyak pekerja yangkehilangan pekerjaannya, sebab tenaga satu mesin dapat mengganti pekerjaandari banyak orang.
                                      2)            Keamanan Ekonomis
Keamanan ekonomis dimaksudkan ketika seseorang karyawan takutdi PHK, sehingga dia kehilangan pekerjaan yang mengakibatkan kehilangan pendapatannya.
                                      3)            Organisasi Buruh
Pengangguran teknologi, keamanan ekonomis dan politis mendorongterbentuknya organisasi buruh atau serikat-serikat buruh. Organisasi buruh inimulanya terbentuk dalam setiap perusahaan, tetapi kemudian berkembanglahorganisasi buruh nasional dan internasional.
Organinisasi buruh ini berkembang dan semakin kuat dengan tujuan utamamelindungi kepentingan buruh dari perlakuan yang sewenang-wenang olehmajikan atau manajer serta ditunggangi oleh unsur-unsur politis dari golongan-golongan tertentu.
Reaksi manajer atau majikan untuk menghadapi organisasi buruh, antara lain menolak mempekerjakan mereka yang menjadi anggota serikat organisasi buruh, membuat daftar hitam (black list) mengenai orang-orang yang telah masuk organisasi buruh dan daftar ini diedarkan kepada perusahaan-perusahaanlain, dan memasukkan unsur politik sebagai alasan penolakan pembentukanorganisasi buruh di perusahaan.
                                  4)            Kebanggaan dalam Pekerjaan
Dengan pembagian kerja yang berdasarkan spesialisasi secara mendetailmaka setiap buruh hanya mengerjakan semacam pekerjaan saja. Hal ini akanmeningkatkan keterampilannya, tetapi di sisi lain pekerjaan menjadimembosankan, dan kebanggaan terhadap pekerjaan semakin rendah, sebabhasil akhir dari pekerjaan itu dirasa kurang berarti.
2.      Pendekatan Paternalis
Pada pendekatan paternalis (paternalistic approach), manajer untuk peng-arahan bawahannya bertindak seperti bapak terhadap anak-anaknya. Para bawahan diperlakukan dengan baik, fasilitas-fasilitas diberikan. Bawahan diperlakukan dengan baik, fasilitas-fasilitas diberikan, bawahan dianggapsebagai anak-anaknya. Misalnya, diberikan pinjaman uang serta didirikan tokosehingga karyawan dapat membeli keperluannya secara kredit.
3.      Pendekatan Sistem Sosial
Pendekatan sistem sosial ini memandang bahwa organisasi / perusahaanadalah suatu sistem yang kompleks yang beroperasi dalam lingkungan yangkompleks yang bisa disebut sebagai sistem yang ada di luar.
Manajer mengakui dan menyadari bahwa tujuan organisasi / perusahaan baruakan tercapai jika terbina kerja sama yang harmonis antara sesama karyawan, bawahan dengan atasan, serta terjadi interaksi yang baik di antara semuakaryawan. Pemikiran ini didasarkan pada adanya saling ketergantungan, interaksi,dan keterkaitan di antara sesama karyawan.
Sistem adalah suatu proses yang terdiri dari berbagai unsur atau komponenyang satu sama lain berkaitan secara struktural dan fungsional, saling menunjangdan mengisi, sesuai dengan peran dan kedudukan masing-masing namunkeseluruhannya secara mutlak didukung oleh setiap komponen, betapapun kecilnilainya.
Jadi setiap sistem mengandung masukan (input), proses, keluaran (output),dan merupakan sebuah kesatuan yang bekerja sendiri.
Komunikasi yang diterapkan hendaknya komunikasi dua arah (two way /trafic), dan umpan balik (feed back) yang positif. Dengan komunikasi dua arahmaka akan terbina saling pengertian, yang akhirnya terbentuk suatu hubungansosial yang baik dan menguntungkan.[16]

    G.            Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Secara garis besar manajemen sumber daya manusia dibagi kedalam lima bagian fungsi utama yang terdiri dari :
1.      Human Resource Planing. Merencanakan kebutuha dan pemanfaatan simber daya manusia bagi perusahaan.
2.      Personel Procuremen. Mencari dan mendapatkan sumber daya manusia, termasuk didalamnya rekrutmen, seleksi dan penempatan dan kontrak tenaga kerja.
3.      Personel Development. Mengembangkan sumber daya menusia, termasuk di dalamnya program orientasi tenaga kerja, pendidikan dan pelatihan.
4.      Personel Maintenance. Memelihara sumber daya manusia, termasuk didalamnya pemberian penghargaan, insentif, jaminan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja dan lain sebagainya.
5.      Personel Utilization. Memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber daya manusia, termasuk di dalamnya promosi, demosi, transfer dan juga separasi.[17]


KESIMPULAN
Sumber daya manusia (SDM) atau human resources merupakan sumber daya yang sangat penting dan menentukan jalannya suatu organisasi. Untuk itu perlu dilakukan manajemen SDM, yang pada dasarnya menyangkut; pengadaan pekerja, pemeliharaan pekerja dan pengembangan pekerja. Adanya manajemen SDM diharapkan dapat meningkatkan prestasi kerja dan produktivitas kerja, keadaan ini akan dapat dipertahankan apabila diimbangi adanya sistem ganjaran (reward system). Untuk memperoleh SDM yang berkualitas, organisasi perlu senantiasa melakukan pengembangan pekerjanya melalui pendidikan dan pelatihan.


DAFTAR PUSTAKA
Drs. M. Djudi Mukzam .M.Si dan Swasta Priambada, S.Sos, MAB, Pengantar Administrasi Bisnis; Manajemen Sumber Daya Manusia, Modul 12; Universitas Brawijaya.
Erni tisnawati sule & Kurniawan Saefullah, Penantar Manajemen, Ed. Ke-1, Cet. Ke-6; 2012: Kencana Prenada Media Group
George R. Terry & Leskie W. rue, Dasar-Dasar Manajemen, Ed. Bahasa Indonesia. Cet ke-15. 2014: Jakarta, Bumi Aksara
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Ed. Revisi, Cet. Ke-16; 2012: Jakarta, Bumi Aksara
Widiya Avianti, S.T,. M.M, Manajemen Sumber Daya Manusia,Bandung; 2012. Modul politeknik LP3I Bandung
Drs. Jahidin, M.Pd.  Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Sekolah .jurnal SLB Wilayah Pembinaan Gugus 27 Ciamis


[1] George R. Terry & Leskie W. rue, Dasar-Dasar Manajemen, Ed. Bahasa Indonesia. Cet ke-15. Jakarta, Bumi Aksara 2014, hlm.1
[2] Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Ed. Revisi, Cet. Ke-16; Jakarta, Bumi Aksara, hlm.9
[3] Erni tisnawati sule & Kurniawan Saefullah, Penantar manajemen, Ed. Ke-1, Cet. Ke-6; 2012: Kencana Prenada Media Group, hlm.6
[4] Widiya Avianti, S.T,. M.M, Manajemen Sumber Daya Manusia,Bandung; 2012. Modul politeknik LP3I Bandung. Hlm.4
[5] Drs. M. Djudi Mukzam .M.Si dan Swasta Priambada, S.Sos, MAB, Pengantar Administrasi Bisnis; Manajemen Sumber Daya Manusia, Modul 12; Universitas Brawijaya. Hlm. 1
[6]Ibid., hlm. 1
[7] Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Ed. Revisi, Cet. Ke-16; Jakarta, Bumi Aksara, hlm.11
[8] Drs. Jahidin, M.Pd.  Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Sekolah .jurnal SLB Wilayah Pembinaan Gugus 27 Ciamis  Hlm. 26
[9] Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Ed. Revisi, Cet. Ke-16; Jakarta, Bumi Aksara, hlm.12-13
[10] Ibid., hlm.13
[11]Ibid., hlm. 13
[12]Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Ed. Revisi, Cet. Ke-16; Jakarta, Bumi Aksara, hlm.14

[13] Ibid., hlm. 14-15
[14] Ibid., hlm. 15-16
[15] Widiya Avianti, S.T,. M.M, Manajemen Sumber Daya Manusia,Bandung; 2012. Modul politeknik LP3I Bandung. Hlm. 8
[16] Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Ed. Revisi, Cet. Ke-16; Jakarta, Bumi Aksara, hlm.16-21
[17]  Erni tisnawati sule & Kurniawan Saefullah, Pengantar manajemen, Ed. Ke-1, Cet. Ke-6; 2012: Kencana Prenada Media Group, hlm. 196